Fitri Kurnia Rahim, SKM., MPHM dan Muhamad Wildan Khaerudin, SKM

Kegiatan KKNT yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan yang berlokasi di Desa Babatan terletak di Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan KKNT ini dimulai pada tanggal 24 Agustus sampai 24 September 2020. Kegiatan KKNT ini dilaksanakan selama 1 bulan. Selama melaksanakan KKNT di Desa Babatan Kecamatan Kadugede Kabupaten Kadugede banyak aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, seperti :

  1. Pembuatan dan Penempelan Media Poster di Tempat Umum. Hal ini bertujuan agar semua masyarakat dapat membaca dan meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat dalam rangka penanggulangan dan pencegahan Covid-19.
  2. Pembagian Masker Kepada Masyarakat Desa Babatan. Pembagian masker dilakukan secara mereta kepada masyarakat agar masyarakat dapat mengenakan masker saat keluar rumah sesuai dengan aturan protokol kesehatan, agar dapat mencegah dan melakukan penanggulangan covid-19.
  3. Senam Sehat Bersama Warga Desa Babatan. Kegiatan senam ini bertujuan agar masyarakat dapat menggunakan waktu dengan produktif di masa pandemic guna menghindari stress akibat covid.
  4. Pelatihan Pembuatan Masker. Membuat masker ini bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu PKK saat pandemi juga menjadi peluang untuk UMKM di Desa Babatan, dan memanfaatkan bahan sisa kain agar menjadi masker yang bisa dipakai saat keluar rumah.
  5. Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Penyuluhan ini bertujuan agar anak-anak memahami betapa pentingnya CTPS untuk mencegah penyebaran virus corona seperti saat ini. Dengan sasaran anak-anak dari umur 5-12 tahun yang diikuti oleh 27 anak TPA. 
  6. Pembuatan Tanaman Hidroponik. Acara ini memaparkan pembuatan tanaman hidroponik dengan tujuan kegiatan agar dapat memberdayakan masyarakat selama pandemi melalui ibu-ibu PKK ini kami berharap pembuatan tanaman hidroponik ini dapat membuat hasil karya baru yang bermanfaat yaitu membuat hidroponik sederahana yang dapat dilakukan individu di rumah masing-masing.
  7. Pelatihan Pembuatan Handsanitizer. Kegiatan ini bertujuan agar Ibu-ibu Tim Penggerak PKK dapat menyediakan Hand Sanitizer di rumahnya masing-masing juga dapat mentransferkan ilmunya kepada seluruh masyarakat Desa Babatan dalam rangka pencegahan dan penganggulangan virus Covid-19.
  8. Pembuatan produk Inovasi Bayam Mie (Yam Mie). Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat berbagi ilmu dan hal menarik dan bermanfaat untuk dapat meningkatkan kreativitas Ibu-ibu Tim Penggerak PKK maupun Ibu-ibu lainnya untuk dapat tetap produktif selama masa pandemi dengan menggunakan bahan-bahan seadanya, sehingga sayuran bayam yang sebelumnya telah ditanam melalui media hidroponik dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi sesuatu yang berbeda.

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan KKNT ini adalah wawancara dan observasi untuk kegiatan assessmentuntuk personal dan KK serta penyuluhan dan pelatihan untuk kegiatan pembuatan masker, sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun yang baik dan benar, pembuatan tanaman hidroponik, pembuatan handsanitizerdan pembuatan produk inovasi (Yam Mie) atau Bayam Mie. Teknik pengumpulan data berupa data primer melalui proses wawancara dan observasi kepada masyarakat dan data sekunder yang diperoleh dari profil Desa Babatan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang ada dalam aplikasi recon kemdikbud dan InARisk. Adapun masyarakat yang dijadikan sampel untuk dilakukannya assessmentdalam kegiatan KKNT ini adalah sebanyak 110 orang.

Dari kegiatan pengisian log book dan pengisian aplikasi inarisk personal dan KK didapatkan hasil bahwa sebagian besar masyarakat tergolong kedalam risiko rendah terpapar Covid-19. Dikarenakan beberapa faktor, seperti: pemahaman terhadap Covid-19, penerapan program 3M dan jenis pekerjaan masyarakat yang didominasi oleh petani sehingga sangat jarang sekali terlihat kerumunan-kerumunan massa. Selainitu, dari 3 kali dilakukannnya assessment pada saat diawal, ditengah dan diakhir kegiatan KKNT terdapat perubahan perilaku yang tadinya tidak tahu dan maumenerap kan program 3M (Memakai masker, Mencucitangan dan Menjagajarak), dengan adanya edukasi dan komunikasi dariseluruh mahasiswa kepada masyarakat secara berkelanjutan sehingga perilaku masyarakat sedikit demi sedikit berubah kearah yang lebih baik. Serta dengan adanya produk inovasi berupa Bayam Mie, diharapkan masyarakat dapat membuat dan mengonsumsi mie sehat yang terbuat dari bahan alami yaitu bayam sehingga aman, sehat dan bergizi Ketika dikonsumsi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas segala fasilitas, pembelajaran dan ilmu yang diberikan selama kegiatan KKNT ini berlangsung dan mahasiswa Semster 7 Prodi Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan yang terlibat secara langsung dalam kegiatan KKNT Covid-19 Luring dan juga terima kasih kepada pihak Desa Babatan yang sudah mengizinkan dan selalu mensuport kegiatan mahasiswa dalam upaya pencegahan penularan infeksi Covid-19.

#Pengmas Covi-19 #Program Assesment, Edukasi dan Pelatihan #Prodi Kesmas # STIKKU